Blog Archives

Teori Kontrol Rakyat

Pertanyaan:

 

Menurut Anda, apakah ‘Teori Kontrol Rakyat(Popular Control Theory) masih dapat diberlakukan pada Pemilu 2014 nanti? Berikan penjelasan Anda!

 

Teori Kontrol Rakyat (Popular Control Theory) menekankan bahwa pemilu menyajikan mekanisme kontrol rakyat. Fokus pandang teori ini lebih evaluative ketimbang instrumental, lebih afektif ketimbang kognitif. Pemberi suara bukan memilih kandidat dan atau partai untuk mengajukan tujuan yang ketara dan tertentu melainkan memilih siapa yang akan memerintah selama periode tertentu.

 

Teori ini mungkin berlangsung dalam pemilu 2009 lalu namun menurut pendapat saya pada pemilu 2014 mendatang, teori ini tidak dapat berlaku lagi saat masyarakat tidak lagi bersifat afektif. Ketertarikan masyarakat terhadap ranah politik Indonesia saat ini mengubah sikap masyarakat menjadi kognitif dimana dalam hal pemberian suara masyarakat berorientasi kepada tujuan yang kentara dan tertentu serta memiliki minat aktif terhadap kampanye pemilu.

 

Namun saya juga mengutip pendapat pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi yang berpendapat bahwa banyak pemilih pemula bersikap apatis yakni tidak menggunakan hak suaranya atau golput pada pemilu 2014. Sikap golput ini dipicu atas keraguan dan kekecewaan atas kasus yang melibatkan politisi Indonesia, terutama korupsi.

Tipe Pemberian Suara dalam Pemilu

Menurut saya dalam pemilu tahun 2014 mendatang tipe pemberian suara yang akan dominan adalah tipe aktif. Tipe aktif adalah pemberi suara yang terlibat aktif dalam menginterpretasikan peristiwa, isu, partai, dan personalitas, dengan menetapkan dan menyusun maupun menerima, serangkaian pilihan yang diberikan.

Masyarakat pada periode pemerintahan ini sudah mulai cerdas dan memantau kegiatan politik serta tertarik untuk lebih tahu mengenai situasi politik di Indonesia. Ketertarikan atas situasi politik di Indonesia, terutama kasus kasus korupsi yang melibatkan partai politik menjadi pemikiran masyarakat dalam pemilu mendatang.

Berdasarkan pernyataan yang saya kutip dari http://politik.news.viva.co.id/news/read/413145-prediksi-hasil-pemilu-2014-versi-lembaga-pemilih-indonesia lembaga pemilih Indonesia memprediksikan beberapa partai yang akan menguasai pemilu mendatang berdasarkan pengamatan terhadap partai politik dan juga masyarakat. LPI memperkirakan ketertarikan masyarakat terhadap partai berkuasa (Demokrat) akan berkurang karena dinilai gagal dalam masa pemerintahan ini.

Sifat Opini Publik

Sifat Opini Publik

Opini publik atau pendapat umum pada dasarnya memiliki empat macam sifat, yakni sebagai berikut:

1.      Sifat penyederhanaan

2.      Sifat labil (mudah berubah)

3.      Sifat aktualitas, baru dan hangat.

4.      Sifat umum (universalitas) yaitu pendapat yang mewakili masyarakat luas.

5.      Sifat affinitas, yaitu antara komunikator dan komunikan memiliki hubungan erat dalam bentuk pertemanan yang baik.