Category Archives: Pengantar Manajemen

Keuntungan dan Kerugian Bekerja dalam Tim

Keuntungan Tim kerja :

Meningkatkan informasi dan pengetahuan :  Dengan berkerja secara bersama, maka sumberdaya masing-masing individu akan tertampung dalam tim ini, sehingga bisa memperkuat tim baik dalam informasi maupun pengetahuan.

Meningkatkan ragam pandangan : Anggota tim dengan latar belakang yang berbeda akan memberikan pandangan yang beragam terhadap suatu pengambilan keputusan. Hal ini akan memperkuat legalitas dan kualitas pengambilan keputusan.

Meningkatkan penerimaan atas suatu solusi : Solusi yang diputuskan bersama akan diterima secara lebih baik dari pada jika diputuskan oleh seorang individu, misalnya direktur utama perusahaan.

Meningkatkan tingkat kinerja : Dengan berbagai ketrampilan anggota tim yang dimilikinya maka kinerja tim diharapkan bisa lebih baik dari pada kinerja individual

Kerugian Tim kerja:

Groupthink

Groupthink merupakan fenomena untuk mengikuti konsensus darimayoritas anggota tim mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih benar. Suara mayoritas dapat mengalahkan suara minoritas, padahal belum tentu lebih baik. Dalam tim seringkali lebih diperhatikan suara mayoritas karena dianggap mewakili sebagian besar anggota tim.

Tim kerja memungkinkan terjadinya free raider

Mereka yang tidak memberikan kontribusi secara nyata, namun karena bergabung dengan tim maka dia mendapat imbalan atau balas jasa yang sama baiknya.

Tim kerja memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut

Hal ini memungkinkan jika tidak dicapai konsensus antara anggota tim.Dengan begitu, tanpa adanya kerjasama yang baik, tim kerja bisa saja tidak menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya sinergi yang negatif. Artinya penggabungan beberapa individu ke dalam satu tim mengakibatkan kinerja yang lebih lemah dibandingkan jika dikerjakan terpisah secara individual.

Adanya agenda-agenda tersembunyi

Dalam tim bisa saja ada anggota tim mempunyai tujuan-tujuan kusus yang belum tentu sejalan dengan tujuan tim secara keseluruhan. Adanya agenda tersembunyi (hidden agenda) dari anggota tim ini tentu saja akan mengganggu kinerja tim secara keseluruhan.

Jenis dan Karakteristik Tim

Jenis-jenis tim

Tim penyelesai masalah

Tim penyelesai masalah adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-12 orang dari departemen yang sama yang bertemu beberapa jam seminggu untuk mendiskusikan berbagai cara poeningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

Tim kerja yang mengelola diri sendiri

Tim kerja yang mengelola diri sendiri adalah kelompok-kelompok yang terdiri atas 10 sampai 15 orang yang memikul tanggung jawab dari para pengawas mereka terdahulu.

Tim lintas fungsional

Tim lintas fungsional adalah orang-orang yang berasal dari tingkat hierarkis yang kurang lebih sama, tetapi dari berbaga bidang pekerjaan yang berbeda, yang berkumpul untk menyelesaikan sebuah tugas

Tim virtual

Tim virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama

Karakteristik Tim

a. Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team.

b. Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan. Maksud dari di bentuknya sebuah tim adalah salah satunya untuk memudahkan suatu program atau organisasi dalam menggapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu tujuan dan kerja sama dalam sebuah tim sangatlah penting dan menjadi ciri atau karakteristik dari sebuah tim itu sendiri.

Jenis Kepemimpinan dari Masa ke Masa

1.Seokarno

  • Soekarno memiliki kepemimpinan yang karismatik demokratis dan sedikit otoriter. Dengan gaya kepemimpinan Beliau ini , ia menjadi seorang pemimpin yang sangat tegas dan tidak dapat didikte oleh siapapun. Beliau juga memiliki sikap idealisme yang sangat tinggi terhadap Indonesia dan inging menjadikan Indonesia sebagai negeri yang mandiri
  • Gaya kepemimpinan demokratis Seokarno mengutamakan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan kelompok,golongan, suku, agama, dan ras.
  • Gaya kepemimpinan Seokarno yang otoriter terlihat dari sikap Beliau yang memaksakan kebijakan pemerintahannya kepada lembaga legislatif saat ia menjabat sebagai presiden. Beliau memaksakan keputusannya dengan mengeluarkan dekrit presiden dan mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup.
  • Ibarat tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan Seokarno. Beliau tetaplah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan dan Beliau harus membayar kesalahannya tersebut dengan melepaskan jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Pada masa akhir jabatannya, Beliau dianggap bertanggung jawab dan bersalah atas tragedi G30S/PKI.

2. Seoharto

  • Seoharto sangat dikenal dangan gaya pemerintahannya yang otoriter. Gaya kepemimpinannya yang otoriter ini terlihat dari tindakannya yang melarang warga keturunan Tionghoa untuk berekspresi.
  • Sejak tahun 1967, warga keturunan dianggap sebagai warga asing di Indonesia dan kedudukannya berada dibawah warga pribumi.
  • Pada masa pemerintahan Seoharto, rakyat tidak bebas dalam bersuara, kebebasan rakyat dibatasi dengan banyak aturan. Dalam berorganisasipun diatur oleh pemerintah secara nyata. Media pers dibungkam dengan lahirnya UU Pokok Pers No. 12 tahun 1982 yang mengisyaratkan adanya peringatan mengenai isi pemberitaan ataupun siaran.
  • Sistem otoriter yang diterapkan Soeharto dalam masa pemerintahannya membuatnya populer dengan sebutan ‘Bapak’, yang pada jangka panjangnya menyebabkan pengambilan keputusan keputusan di  DPR kala itu disebut dengaan cara Konotatif yang oleh masyarakat Indonesia sebagai sistem ‘ABS’ atau ‘Asal Bapak Senang’

3. BJ.Habibie

  • Pada masa pemerintahan Beliau yang demokratis, terbukanya kebebasan pers dan ketabahan pemimpin dari rentetan hujatan dari segelintir intelektual dan kaum politik.
  • Habibie memperoleh nama harum di kalangan generasi muda pasca reformasi karena ia mungkin adalah satu satunya presiden dalam sejarah yang memerintah negara yang mengalami disintergasi parah, Birokasi yang bobrok dan militer yang mentalnya rendah namun berhasil menyelamatkan negara tersebut dan memberi fondasi yang kokoh bagi penerusnya.

4. Gus Dur

  • Beliau merupakan seorang aktivis pro-Demokrasi dan ini terlihat dari pembelaannya kepada kaum minoritas yang mendapat apresiasi positif dari banyak kalangan .
  • Kelebihan gaya kepemimpinan Gus Dur adalah konsistensinya pada perjuangan membela hak-hak kaum minoritas dan demokrasi serta penghargaannya yang tinggi terhadap perbedaan sikap kontroverialnya justru bisa dijadikan pelajaran berharga dalam mendewasakan anak bangsa untuk tidak gampang kaget dengan sesuatu yang berbeda.

5.Megawati

  • Gaya kepemimpinannya Demokratis namun pribadi Beliau dianggap tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik dan komunikasinya didominasi oleh keluhan (unek unek) nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya.
  • Gaya kepemimpinannya juga anti kekerasan dan cocok untuk keadaan bangsa yang sedang memanas pada saat itu.

6. Susilo Bambang Yudhoyono

  • SBY telah lama menyesuaikan diri dengan kepemimpinan sipil yang egaliter dan dempkratis tapi dengan budaya militer.
  • SBY lebih dominan dengan gaya kepemimpinan demokrasi sesuai dengan asas demokrasi yang dianut oleh negara ini. Dalam proses pengambilan kebijakan, SBY tidak melakukannya sendiri namun melalui persetujuan pihak pihak yang berwenang dan terkait misalkan DPR, MPR, MA dan lain lain.
  • Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya saja, konsistensi SBY dinilai buruk dan dipandang sering berubah ubah yang menyebabkan kebingingungan pada publik.